Literatur
anak dibedakan atas 3 jenis (suhendar, 2014: 60-75) yaitu :
1. Buku Fiksi
Buku fiksi adalah yang memuat cerita rekaan yang dibuat olehpenulis
(pengarang), di mana cerita didalamnya
menjadi hidup karena daya khayal (imajinasi), angan-angan atau fantasi penulis.
Jenis fiksi dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu novel, roman,
cerpen, dan dongeng.
a.
Novel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan novel
adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan
seseorang dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan 2008).
Mengenai jenis novel, ada beberapa pendapat, diantaranya ada yang
membedakan novel menjadi novel
serius dan populer. Yang dimaksud novel serius adalah karya sastra yang memilki
nilai-nilai sastra yang tinggi sehingga pantas untuk dibicarakan dalam sejarah
sastra.
Sedangkan yang dimaksud dengan novel populer adalah novel-novel yang
disajikan seara populer, menceritakan kehiudpan-kehidupan aktual yang populer
pada masanya. Novel anak-anak juga termasuk kategori novel populer, novel
ank-anak menggunakan kata-kata dan gaya bahasa yang sangat sederhana.
Disesuaikan dengan karakter anak-anak. Contoh novel anak-anak yaitu Indahnya
Ni’mat tuhan karya Herman RN, Misteri Lemari Terkunci karya Iwok Akbari, dan
Meta Boy Hadi Pranoto.
b.
Roman
Dari beberapa referensi, roman dengan novel diartikan sama, yaitu cerita
khayalan atau rekaan yang diciptakan oleh pengarangnya. Namum walaupun istilah
roman sama dengan novel, roman memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu roman
kriminal, detektif, roman petualangan, roman psikologi, roman percintaan, roman
hiburan, roman anak-anak dan remaja.
c.
Cerita Pendek
Cerita pendek atau sering disebut cerita pendek adalah karya sastra berupa
karangan pendek yang menceritakan kehidupan tokoh atau peristiwa yang
mengharukan atau menyenangkan. Biasanya dalam penulisan cerpen imajinasi
pengarang dan kecenderungan perasaan pengarang pada saat menulis sering
tertuang dalam alur cerita cerpen yang ditulisnya. Oleh karena itu, petugas
perpustakaan sekolah dasar hendaknya dapat memilih cerpen yang betul-betul
bagus dan sesuai dengan kebutuhan siswa sekolah dasar.
d.
Dongeng
Dalam wikipedia bahasa indonesia dongeng diartikan sebagai suatu kisah yang
diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan
hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi
dengan mahluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia khayalan dan imajinasi dari
pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun temurun dari
generasi ke generasi.
Dongeng
selain sebagai media hiburan anak-anak juga dapat memperkaya pengetahuan anak
serta dapat menumbuhkan sikap positif dan baik karena mengandung pesan moral
dan makna hidup yang bisa menjadi acuan bagi anak.
e.
Fabel
Selain buku-buku dongeng, diperpustakaan sekolah dasar juga harus
disediakan buku-buku fabel, yaitu buku-buku yang menceritakan perilaku dan
kehidupan hewan yang mirip manusia. Buku-buku fabel sering digunakan untuk
mendidik manusia, terutama anak-anak.
Beberapa
fabel terkenal yang sudah dibukukan menjadi bacaan anak, diantaranya cerita
“Sang Kancil Dengan Buaya”, Kancil Berlomba Dengan Siput; Kancil Mencuri Timun;
dan macam-macam fabel lainnya.
2. Buku Nonfiksi
Buku
nonfiksi adalah kebalikan dari buku fiksi. Kalau buku fiksi isinya merupakan
rekaan atau cerita khayalan dari pengarangnya, sedangkan buku nonfiksi ditulis
berdasarkan fakta atau kenyataan alam dan budaya yang berlaku dilingkungan.
Buku nonfiksi disusun atas dasar hasil pengamatan, dan bahkan hasil dari
penelitian mendalam untuk menjaga kebenaran fakta yang ditulisnya.
Berikut ini
tergolong kedalam kelompok buku-buku nonfiksi yaitu :
1)
Buku Teks Pelengkap
Disebut
sebagai buku teks perlengkap karena buku ini penysunan materinya didasarkan
kepada kurikulum yang berlaku disekolah. Fungsi dari buku ini adalah sebagai pelengkap
buku-buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional, Gubernur,
Bupati, atau Wali Kota.
2)
Buku penunjang
Selain buku
teks pelengkap seperti tersebut di atas, perpustakaan sekolah dasar perlu juga
disediakan buku-buku nonfiksi lainnya. Seperti buku-buku pengetahuan, buku-buku
keterampilan, dan buku-buku kepribadian. Fungsi dari buku-buku ini adalah
sebagai penunjang pelajaran gunamenambah wawasan pengetahuan dan keterampilan
para siswa. Yang termasuk buku pengetahuan adalah buku-buku yang dapat
meningkatkan wawasan pengetahuan dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
budaya para siswa para siswa.
Selain
buku-buku pengetahuan di perpustakaan sekolah dasar juga harus disediakan
buku-buku keterampilan yaitu buku-buku memuat materi keterampilan secara
sederhana. Biasanya bentuk penyajiannya berupa narasi atau deskripsi yang
dilengkapi dengan gambar atau ilustrasi. Fungsi dari buku ini adalah untuk
melatih dan mengasah kreativitas para siswa sekolah dasar. Sesuai dengan surat
keputusan kapusburbuk Nomor 5696/G3/LL/2012 buku-buku keterampilan untuk
sekolah dasar diantaranya : Mengenal
Pengguaan Kata Tanya dan Menggambar
Langkah Demi Langkah.
Buku-buku
kepribadian adalah buku-buku yang dapat membangun kepribadian para siswa.
Dengan buku-buku ini diharapkan para siswa memilki kepribadian yang baik,
memiliki sopan santun dan tatak rama serta bergaul dengan baik sesama
teman-temannya disekolah atau diluar sekolah.
3. Buku Referensi
Buku
referensi atau sering disebut juga buku rujukan adalah buku-buku yang
memberikan informasi atau penjelasan mengenai topik tertentu, seperti pengetian
kata atau suatu istilah, menunjukkan tempat, peristiwa, data, statistik,
pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang terkenal, peraturan perundang-undangan
dan lain sebagainya.
Sesuai
dengan permendiknas Nomor 24 tahun 2007 buku-buku referensi yang harus
disediakan diperpustakaan sekolah dasar
sekurang-kurangnya meliputi Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Inggris, ensiklopedia,
buku statistik daerah, buku telepon, kitab undang-undang dan peraturan, dan
kitab suci.
1)
Kamus Besar Bahasa
Indonesia
2)
Kamus Bahasa
Inggris
Selain Kamus
Bahasa Indonesia, di perpustakaan sekolah dasar juga harus disediakan Kamus
Bahasa Inggris. Keberadaan kamus ini adalah untuk mengetahui pengertian
kata-kata yang digunakan dalam bahasa inggris. Bagi siswa sekolah dasar, kamus
bahasa inggris dapat digunakan untuk mempelajari bahasa inggris. Apalagi
sekarang bahasa inggris sudah harus diajarkan disekolah dasar.
3)
Ensiklopedia
Ensiklopedia
adalah daftar istilah-istilah ilmu penggetahuan dengan tambahan keterangan
ringkas tentang arti dari istilah tadi.
Jenis
ensiklopedia yang perlu disediakan di perpustakaan sekolah dasar adalah
ensiklopedia-ensiklopedia sederhana yang sifatnya tidak mendalam tetapi
hanya berupa pengetahuan-pengetahuan
umum tentang fakta dan latar belakang suatu topik atau ilmu pengetahuan.
Beberapa contoh ensiklopedia untuk siswa
sekolah dasar, sebagai berikut :
a)
Ensiklopedia :
Lumba-Lumba Mamalia yang Ceria
b)
Ensiklopedia :
Hewan
c)
Ensiklopedia :
Misteri Manusia Purba.
4)
Buku Statistik
Buku
statistik adalah buku yang memuat data ringkasan berbentuk angka. Misalnya buku
statistik penduduk adalah buku yang memuat angka-angka mengenai jumlah penduduk
secara keseluruhan.
5)
Buku Telepon
6)
Peraturan
perundang-undangan
7)
Kitab Suci
Kitab suci
yang disediakan di perpustakaan sekolah dengan disesuaikan dengan agama yang
dianut oleh siswa dan guru-guru sekolah dasar yang bersangkutan.
4. Sumber Belajar Lain
Sumber
Belajar Lain yang harus disediakan di perpustakaan sekolah dasar menurut
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 sekurang-kurangnya meliputi : Majalah dan
surat kabar, globe, dan peta, gambar pahlawan nasional, CD pembelajaran dan
alat peraga matematika.
Terhadap jenis tersebut perlu ditambahkan jenis komik,
karena komik adalah cerita bergambar untuk anak-anak usia sekolah dasar memilki
peran yang sangat besar dalam meningkatkan minat baca siswa. Tetapi di
Indonesia lebih banyak beredar komik buatan Jepang dibandingkan dengan komik
lokal dari Indonesia. Komik Jepang atau lebih populer dengan istilah Manga ini lebih banyak dipilih oleh
anak-anak khususnya remaja. Komik Jepang ini diperuntukkan untuk semua kalangan
pembaca, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Artinya tidak ada
ketentuan dalam pembatasan umur untuk pembaca. Hal ini bisa mebahayakan pembaca
usia anak-anak jika membaca komik jepang yang berkategori dewasa. Namun tidak
sedikit juga komik Jepang yang mengandung pesan-pesan moral yang bisa
dipelajari oleh anak-anak. Hal inilah yang membuat banyak anak-anak dan remaja
lebih banyak memilih komik Jepang atau Manga
dibandingkan dengan komik-komik lokal. Selain dari grafis komik yang lebih
menarik daripada komik lokal, komik Jepang juga memiliki alur cerita yang seru
dan penuh petualangan.
Daftar pustaka
Yaya, Suhendar. 2014. Panduan Petugas Perpustakaan: Cara Mengelola
Perpustakaan Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada.